Jumat, 06 Mei 2011

Pengenalan Teknologi Java

Teknologi java meliputi bahasa pemrograman dan platform. Sebagai bahasa tingkat tinggi, java memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Sederhana (Simple) :  Java dirancang untuk mudah dipelajari, terutama bagi pemrogram yang telah mengenal C++ akan mudah sekali untuk berpindah ke Java. Selain itu pengembang Java banyak membuang fitur-fitur yang tidak diperlukan seperti bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti pointer matematis, casting tipe implicit, struktur atau union, operator overloading, template, header filer, maupun pewarisan majemuk (multiple inheritance).
  • Berorientasi Objek (Object Oriented) : Java menggunakan kelas-kelas untuk mengelola kode ke dalam modul-modul logika. Pada saat runtime, program menciptakan objek dari kelas-kelas yang ada. Kelas-kelas Java dapat merupa-kan warisan dari kelas lain, tetapi pewarisan majemuk tidak diper-kenankan.
  • Bertipe Statik : Semua objek-objek yang digunakan dalam program harus didekla-rasikan sebelum digunakan. Cara ini memungkinkan kompilator Java melaporkan dan melokalisir terjadinya konflik-konflik tipe.
  • Terkompilasi : Sebelum program Java dapat berjalan, maka harus dikompilasi oleh kompilator Java. Hasil kompilasinya berupa file kode byte
    (byte-code), yang mirip dengan kode mesin, yang dapat dieksekusi di bawah sistem operasi apapun asal memiliki intepreter Java. Jadi dapat dikatakan program Java merupakan bahasa yang di-kompilasi sekaligus diintepretasi.
  • Multi-threaded : Program Java dapat berisi eksekusi multiple threads, yang me-mungkinkan program mengulas citra di layar pada satu thread, sementara tetap dapat menerima masukan dari keyboard pada thread utamanya. Semua aplikasi memiliki paling tidak satu thread yang menggambarkan alur eksekusi utama program.
  • Pembuang Sampah (Garbage Collected) : Program Java membuang sendiri “sampah-sampah” yang tak berguna, artinya program tidak perlu menghapus objek-objek yang dialokasikannya di memori. Ini menjadikan program Java bebas dari masalah-masalah pengelolaan memori.
  • Bebas Arsitektur (Architecture Neutral) : Pada dasarnya, program Java tidak dirancang untuk prosesor ataupun sistem operasi tertentu. Ia dirancang untuk bekerja pada berbagai arsitektur prosesor dan berbagai sistem operasi. Oleh karena itu, ia bekerja dengan intepreter Java untuk mengubah program Java menjadi byte-code sebelum dijalankan oleh suatu mesin tertentu.
  • Tangguh (Robust) : Karena intepreter Java memeriksa seluruh akses sistem yang di-lakukan program, maka program Java tidak akan membuat sistem menjadi crash. Bila terjadi masalah serius, program Java membuat pengecualian (exception). Exception ini dapat ditangani dan dike-lola oleh program tanpa beresiko memacetkan sistem.
  • Aman (Secure) : Sistem Java sangat handal dalam mengelola memori, tidak hanya memverifikasi seluruh akses ke memori, tetapi juga menjamin tidak ada virus yang “membonceng” pada program yang sedang berjalan. Karena Java tidak mendukung pointer, program tidak mendapat akses ke area sistem dimana ia tidak mendapat otori-sasi.
  • Dapat Diperluas : Program Java mendukung metode native code, yaitu memungkin-kan pemrogram menulis fungsi dalam bahasa lain, biasanya C++ yang bisa dieksekusi secara lebih cepat karena langsung berjalan di atas perangkat keras yang bersangkutan, dari pada yang ditulis dalam Java yang berjalan di atas Java Virtual Machine (JVM). Metode native code dikaitkan secara dinamis (dynamically linked) ke program Java, yakni dikaitkan dengan program saat runtime. Pada perkembangannya, bila Java berkembang lebih jauh dan mampu mengeksekusi fungsi-fungsi lebih cepat dari bahasa lain, metode native mungkin tidak diperlukan lagi. 

Penjelasan lebih lengkap tentang karakteristik bahasa pemrograman java bisa di lihat di http://java.sun.com/docs/white/langenv/ . Ini merupakan white paper yang ditulis oleh james gosling dan henry Mc Gilton.

Compiler java mengubah kode program menjadi bahasa intermediate yang disebut juga dengan java bytecode. kemudian interpreter java (JRE) pada setiap sistem operasi mampu melakukan interpretasi bytecode tersebut setiap kali bytecode dijalankan.

Initnya, bytcode hanya berjalan sekali ketika program java diubah menjadi bytecode. Sedangkan, proses interpretasi terjadi setiap kali bytecode dijalankan didalam  Java Virtual Machine. Agar lebih memahami, perhatikan gambar dibawah ini : 


Proses Kompilasi dan Interpretasi program java


Sebuah platform adalah lingkungan perangkat lunak atau perangkat keras yang menjalankan suatu program. java adalah sebuah platform perangkat lunak lunak tempat berjalannya program java.

Platform java memiliki dua buah komponen, yaitu :
  1. Java Virtual Machine (JVM)
  2. Java Aplication Programing Interface (Java API)
Java VM merupakan mesin yang melakukan interpretasi java bytecode. Java bytecode merupakan sebuah bahasa mesin untuk java VM. Setiap interpreter java, baik berupa kakas pengembangan maupun web browser yang dapat menjalankan applet merupakan implementasi dari java VM.
Java API merupakan library kelas yang telah disediakan java dan siap untuk digunakan oleh pengembang java. 

Saat ini terdapat tiga edisi java yang dikeluarkan oleh Sun Mycrosystem, yaitu :
  1. Java 2 Standar Edition (J2SE), merupakan edisi standar java yang digunakan untuk aplikasi java secara umum. 
  2. Java 2 Micro Edition (J2ME), merupakan edisi java untuk perangkat yang memiliki keterbatasan memory.
  3. Java 2 Enterprise Edition ( JSEE ), merupakan edisi java untuk pengembangan aplikasi skala besar.
Sumber : JAD 1

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms